Senin, 30 September 2013
Jumat, 20 September 2013
Friday, It's Blessing day
Ini hari jum'at ya? Wow, blessing Friday...
Seperti biasanya aku mulai mempersiapkan jadwal-jadwal untuk hari ini dan sekolah menjadi tujuan pertama pagi ini. Menyenangkan sekali bukan. Tapi kali ini tidak akan membahas tentang apasih yang ada di sekolah? Tapi hari ini akan membahas tentang kerinduaanku...
*eeaaa* #Apasih *tepokjidat*
Seperti biasanya aku mulai mempersiapkan jadwal-jadwal untuk hari ini dan sekolah menjadi tujuan pertama pagi ini. Menyenangkan sekali bukan. Tapi kali ini tidak akan membahas tentang apasih yang ada di sekolah? Tapi hari ini akan membahas tentang kerinduaanku...
*eeaaa* #Apasih *tepokjidat*
Kamis, 19 September 2013
Listrik padam !!!
Selamat!!! Sebagai hukuman
pada diriku sendiri yang tidak menulis disini dalam 1 hari aku memaksa diriku
untuk menulis lebih banyak hari ini. Jadi apa yang akan aku ceritakan hari ini?
Selasa, 17 September 2013
Senin, 16 September 2013
30 days Challenge #3 : what a shame day!!!
Sebelumnya aku mengingkari 2 hari untuk menulis disini. Harusnya semuanya
aku tulis semua yang aku lihat dan aku rasakan, tapi nyatanya nggak...
*hukum diri sendiri*
Jadi semoga yang aku tulis ini bisa membuatku jera untuk tidak males-males nulis lagi.
So, apa yang terjadi di hari minggu ini? Mmm...
*hukum diri sendiri*
Jadi semoga yang aku tulis ini bisa membuatku jera untuk tidak males-males nulis lagi.
So, apa yang terjadi di hari minggu ini? Mmm...
Makelar Jodoh
Heh! Apa jadinya kalau hidupmu mulai ditanyaiin dengan urusan Jodoh?
Sepanjang perjalanan berkeliling ke rumah keluarga maupun kerabat,
selalu saja ada pertanyaan itu.
Sepertinya pertanyaan paling pokok di setiap acara keluarga yang dihadiri.
Sepertinya pertanyaan paling pokok di setiap acara keluarga yang dihadiri.
"Nduk, kapan nikah?"
"Nduk, mana calon suaminya? Kok nggak diajak?"
Wahh... Galau?
Ah sudahlah, masa-masa galau itu sudah berlalu. Let it flow...
Sepertinya aku belom pantas dan proses memantaskan diriku belom maksimal jadi "proses jodohnya belum lancar"
Eeh...
Kali ini membahas tentang "makelar jodoh" hehehe
Ini sih cerita pribadi sedikit, yang akhirnya ditawarin makelar jodoh untuk mencarikan jodoh.
Bussseeeet. Apa sampe segitunya rin? :D
Sebenarnya nggak, sekarang malah lebih enjoy banget, mau ditanya tentang jodoh sekarang udah gak terlalu pusing. Lah mau dipaksakan gimana pun, juga kalau belom niat dan pantas, jodohnya juga belom nemu :D
Ini sih kerjaan temen-temen yang gemes pula liat aku terbiasa kemana2 sendiri, terlalu "mandiri" kata mereka. Hahaha... Buatku sih mandiri melakukan aktivitas untuk kepentingan sendiri why not. Mungkin mereka gemes aja ngeliat akku betah ya... *abis insaf iki*
Akhirnya aku dikenalin dengan beberapa rekan mereka. Ooo... Begitu ya... Aku emang rada lempeng gitu kalau masalah dikenalin :D abisnya ada rasa beda gitu...
Makelar jodoh kali ini adalah adik yang selalu aku panggil "sodara" selalu dengan ramah bilang " gimana sudah nemu pujaan hati?"
Selalu aja ada pertanyaan itu disela-sela pertanyaan yang lain. Akhirnya ia dengan baik hati mendaulat dirinya sendiri menjadi "Makelar Jodoh" untukku. Hehehe thanks ya sis....
Aapapun yang menjadi kegelisahan hati, Yuk Curhat kepada Maha Pemilik Hati. Masalah jodoh pun sudah ada jawabannya...
SalamSemangat,
@RN_Arini
Kamis, 12 September 2013
Nurul itu cahaya (Part I)
"Berhenti memandangku aneh" suaraku nyaris terdengar hingga seluruh kafe ini.
Apa yang sebenarnya mereka lihat dariku? Aku sama seperti mereka. Aku adalah seorang manusia. Batinku marah.
Aku bergegas meninggalkan kafe itu dengan uraian air mata. Aku tahu
harusnya aku bersikap biasa saja dengan pandangan orang-orang itu
kepadaku.
Cerpen dimanakah kau berada?
Kurang asupan dan sentuhan kegalauan ya... *tepokjidat* tapi setelah obrak abrik beberapa catatan kecil di buku sih nemu juga beberapa feeling romantis untuk buat cerpen. Padahal sih ya, itu cerpen harusnya bisa dibuat kapan saja.
Bukankah menulis itu bagiam dalam berbicara?
Tapi sekarang pertanyaannya
"Cerpen, dimanakah kau berada?"
*semoga selalu berkarya dan menebar inspirasi*
SalamSemangat ˆ⌣ˆ
10 motivasi hebat
1. Mereka yang beralasan TIDAK punya waktu, adalah mereka yang membiarkan waktu mengatur hidupnya, bukan malah sebaliknya.
2. Masalah itu adil. Ia datang kepada semua orang, tetapi tidak dgn
jalan keluar. Jalan keluar hanya datang kepada mereka γang mencarinya.
3. Dunia lebih menghargai orang yang mau melakukan pekerjaan kecil daripada orang yang hanya memiliki rencana besar.
4. Nasib baik tidak pernah salah memilih orang. Ia memilih orang yang proaktif menjemputnya.
5. Gunakan perasaan saat menghadapi manusia, gunakan logika saat menghadapi masalah.
6. Jangan hanya tertarik dgn аpа yang dicapai orang sukses, tertariklah dengan airmata yang mereka keluarkan utk mencapainya.
7. Yang menyedihkan bukanlah bidikan γang meleset, tapi bidikan tanpa target.
8. Hidup ibarat sebuah buku, ƬǚħӑƝlah yang menyediakan pena (takdir), tetapi Andalah penulisnya (nasib).
9. Hal yang perlu ditakuti saat mengkritik orang lain adalah, ketika kita sendiripun tidak lebih baik dari mereka.
10. Lovers adalah alasan saya utk terus berkarya. Haters adalah alasan saya untuk terus bertumbuh.
*,* |
SalamSemangat!!!
Rabu, 11 September 2013
Harusnya aku posting dari Kemarin!!!
Aksi anak-anak dalam HIV |
Entahlah penyakit malas mengetik di laptop selalu menjalari tangan saat ketemu laptop!!!
Harusnya cari yang keep in touch aja kali ya...
Pake Hape ajah? Ahaha lolanya pake beud...
Eh kenapa jadi panjang bener nih ngomongnya...
Ini tentang interaksi dengan remaja. Wow!!!
Aku juga pernah remaja, eh sekarang juga masih "remaja" . Berinteraksi dengan anak ABG usia 14-17 ini membutuhkan ekstra pengetahuan. Pendekatan dari mulai acara-acara gaul hingga idola masa kini, harus aku ikutin...
*hahaha sambil tepok jidat*
Yang aku lihat mereka tidak terlalu terbuka dengan orang yg lebih tua. Lebih terbuka dengan komunitas/teman sebaya mereka sendiri. Yah lumayan, bisa aku tebak karena buat PDKT sama anak ABG itu aku harus belajar beberapa oboralan mereka melalui adik bungsuku.
Alhasil, apa yang terjadi?
Gagal!
Aku dianggap orang tua yang sok tau, -_- *sepertinya salah PDKT*
Dibilang kepoin anak ABG pula. Padahal PDKT buat biar bisa ngerti mereka dan bisa enak ngajar ama mereka... Sumpeeh ye...
Tapi satu hal yang bisa aku share ke kalian tentang ABG " jangan gurui mereka, ajak mereka share. ini adalah jalan terbaik untuk mengerti mereka perlahan"
SalamSemangat!
@RN_Arini
Harusnya cari yang keep in touch aja kali ya...
Pake Hape ajah? Ahaha lolanya pake beud...
Eh kenapa jadi panjang bener nih ngomongnya...
Ini tentang interaksi dengan remaja. Wow!!!
Aku juga pernah remaja, eh sekarang juga masih "remaja" . Berinteraksi dengan anak ABG usia 14-17 ini membutuhkan ekstra pengetahuan. Pendekatan dari mulai acara-acara gaul hingga idola masa kini, harus aku ikutin...
*hahaha sambil tepok jidat*
Yang aku lihat mereka tidak terlalu terbuka dengan orang yg lebih tua. Lebih terbuka dengan komunitas/teman sebaya mereka sendiri. Yah lumayan, bisa aku tebak karena buat PDKT sama anak ABG itu aku harus belajar beberapa oboralan mereka melalui adik bungsuku.
Alhasil, apa yang terjadi?
Gagal!
Aku dianggap orang tua yang sok tau, -_- *sepertinya salah PDKT*
Dibilang kepoin anak ABG pula. Padahal PDKT buat biar bisa ngerti mereka dan bisa enak ngajar ama mereka... Sumpeeh ye...
Tapi satu hal yang bisa aku share ke kalian tentang ABG " jangan gurui mereka, ajak mereka share. ini adalah jalan terbaik untuk mengerti mereka perlahan"
SalamSemangat!
@RN_Arini
30 Days Challange #1 : Yeah, Semua tentang AKU
dokumentasi sendiri, Kaki sendiri pula *,* |
Baiklah... Kemarin janji di postingan sebelumnya akan rajin menulis, malah akhirnya KO... Kasiiaaan...
Kali ini!!!
Harus bisa ya...
Sejauh mana aku bisa bertahan...
Okelaah...
Ini Adalah Tantangan Menulis 30 Hari...
Dan hari ini adalah postingan pertamaku dalam Tantangan Menulis 30 Hari...
Dan sebaiknya aku memperkenalkan sedikit saja tentang diriku...
ˆ⌣ˆ
Arini
Temukan saya lebih detail @RN_Arini
Guru
Lebih suka bergerak di luar ruangan
Lebih suka jalan-jalan
Lebih suka makan
Apapun di suka selagi menyenangkan dan bermanfaat
Karena kata pak @JamilAzzaini kerjakan yang Halal tinggalkan yang haram
Jadi yang bermanfaat kita kerjakan secara berkelanjutan, yang gak bermanfaat atau bahkan sangat merugikan mari kita tinggalkan ˆ⌣ˆ
Semoga aku berhasil ya...
SalamSemangat!!!
@RN_Arini
Sabtu, 07 September 2013
Cuka Pendamping Mantap #PempekPalembang
Setelah menulis cara membuat pempek, maka kali ini akan membahas tentang cara membuat Cuka Pempek.
Ini bukanlah tentang cuka putih yang dimaksud.
Ini kuah yang dipakai sebagai pendamping untuk makan pempek.
Kita mulai okeeh.... ˆ⌣ˆ
Bahan:
1. Gula merah (Gula aren/ gula batok) 500grm
Bahan-bahan Cuka |
3. Cabe Rawit (tergantung dengan kadar pedas)
4. Bawang putih
5. Air 500ml
6. Asam jawa/perasan jeruk kunci/perasan jeruk lemon
Cara membuat:
Rebus air di dalam panci, masukkan gula merah, dan gilingan bawang putih serta cabe rawit, pastikan gula merah larut dengan air, lalu tambahkan garam, serta asam jawa. Aduk2 agar tercampur rata. Setelah mendidih, matikan kompor.
picture : google.com |
Selamat mencoba *,*
#PempekPalembang : Resep Ibu
Hehehe... Kalau di TL selalu aja bercerita tentang #PempekPalembang , kali ini akan membahas sedikit resep dari ibu. heheh... ^,^
Beruntunglah buat teman-teman yang baca ini blog...
Yang penasaran rasanya #PempekPalembang asli bisa coba buat sendiri... sepertinya budget bahan-bahannya murah *kecuali ikannya ya* ^,^
Semoga bermanfaat....
picture : google.com |
Bahan:
1. Gilingan Ikan gabus/ikan tenggiri/ikan kacang-kacang/ikan kapas2
(Ikan kacang2 dan ikan kapas2 : baunya agak menyengat, terus wrn pempek gak putih, berbeda dengan ikan gabus dan ikan tenggiri akan lebih putih)
2. Gula 2sdt
3. Garam 1sdt
4. Air es 25ml
5. Tepung sagu (biasanya sering disebut dengan sagu tani, jangan sampe salah dengan tapioka)
6. Tepung terigu 2sdm
(Catatan: untuk menghasilkan pempek yang enak biasanya perbandingan ikan dan tepung sagu itu adalah 1:1, 1kg ikan :1kg tepung sagu)
1. Gilingan Ikan gabus/ikan tenggiri/ikan kacang-kacang/ikan kapas2
(Ikan kacang2 dan ikan kapas2 : baunya agak menyengat, terus wrn pempek gak putih, berbeda dengan ikan gabus dan ikan tenggiri akan lebih putih)
2. Gula 2sdt
3. Garam 1sdt
4. Air es 25ml
5. Tepung sagu (biasanya sering disebut dengan sagu tani, jangan sampe salah dengan tapioka)
6. Tepung terigu 2sdm
(Catatan: untuk menghasilkan pempek yang enak biasanya perbandingan ikan dan tepung sagu itu adalah 1:1, 1kg ikan :1kg tepung sagu)
Cara membuat:
- Masukkan ikan, gula, garam campurkan hingga rata. Pastikan semua tercampur rata.
- Tambahkan tepung sagu perlahan sambil diaduk dan sedikit
tepung gandum.
Adonan pempek jangan dibentuk hingga kalis, cukup
jadikan satu dan tidak terlalu lengket atau benyek.
Setidaknya bisa
dibentuk menjadi lenjeran atau bulat-bulat kecil. Setelah itu dibentuk
sesuai keinginan.
- Siapkan panci dengan air untuk merebus, jangan terlalu
penuh agar tidak meluber saat merebus pempek. Didihkan terlebih dahulu
air di panci setelah mendidih masukan sedikit minyak goreng, agar adonan
pempek yang akan direbus tidak menempel satu sama lain.
- Masukkan pempek
perlahan dan rebus hingga matang. Ciri bahwa pempek sudah matang adalah
pempek akan mengapung di permukaan panci, bisa jg dicek dengan
mengambil satu pempek lalu dibelah untuk melihat kematangan pempek.
- Kemudian pempek tiriskan. Dan dinginkan. Pempek bisa dinikmati dengan menggorengnya terlebih dahulu atau langsung dimakan.
- Kemudian pempek tiriskan. Dan dinginkan. Pempek bisa dinikmati dengan menggorengnya terlebih dahulu atau langsung dimakan.
Taraaaa Pempek siap untuk dimakan :D eh ada temannya lho untuk makan pempek ini biar makan mantap. Cuko : pendamping mantap makan #PempekPalembang
Kalau masih bisa binggung bisa tanya2 ya :D
follow @RN_Arini *,*
Kamis, 05 September 2013
Jangan Ajari Mereka ....
"Aku dianu ayuk acha yang kelas 6" )*seseorang anak melaporkan perihal
yang tidak menyenangkan kakak tingkatnya di sekolah kepada ibunya.
*(Aku dipukul kak acha dari kelas 6)
***
Pagi ini, suasana sekolah seperti biasa ramai lancar :D (seperti jalan raya ya). Kejadian pagi ini menyisakan sebuah pengalaman tentang sifat anak yang menjadi 11-12 dengan orang tua.
"Anak aku dianu acha dari kelas 6" seorang ibu tiba-tiba datang ke kantor guru sambil mengomel " dio laju dak galak sekolah lantak dianu kemaren"
Beberapa guru yang ada di ruang sekolah itu kaget dengan kedatangan ibu tersebut.
Lanjut cerita, kedua anak itu di pertemukan bersama saksi, si adek (korban) dan si kakak (tersangka) serta si teman kakak (saksi). Seorang Guru BK mengambil peran untuk menanyakan kebenaran dari ucapan Ibu si adik kepada si kakak.
Guru BK : kak, apo bener si kakak memukul si adek?
Si kakak : Idak bener bu.(Wajah si kakak mengeras di beberapa sudut mukanya)
Guru BK mengangguk.
Guru BK : dek, si kakak kemarin mukul sebelah mano?
Si adik : iyo bu
Guru BK : sebelah mano?
Si adik : sebelah sini (sambil menunjuk ke arah punggung)
Guru BK : berapo kali?
Si adik : duo kali, bu
Guru BK kemudian bertanya kepada si teman kakak.
Guru BK : teman kakak, apa benar kakak memukul si adik?
Teman kakak hanya menggeleng.
Guru BK : tidak boleh bohong ya?
Teman kakak hanya diam.
Guru BK kemudian hening, dan mengajak si Ibu adik berbicara empat mata. Penyelesaian kali ini sedikit berbeda dengan masalah-masalah sebelumnya. Karena si kakak berbohong. Sepertinya Guru BK memberikan pendekatan yang berbeda untuk menyikap kebenarannya.
Singkatnya, si kakak diberi sebuah treatment yang membuat si kakak berkata jujur.
"Aku idak mukul si adek bu, cuma nyenggol adek be 2 kali"
Mungkin dengan porsi badan si kakak yg besar membuat kata "nyenggol" terdengar miris.
Akhirnya perkelahian si kakak dan adik ini berakhir dengan sebuah surat perjanjian.
Well, mungkin surat perjanjian yang di tulis tidak mengajarkan untuk berhenti berbohong. Anak-anak kecil masih dalam tahap perkembangan diri, yah dimulai dengan perkembangan otak dan mental anak-anak.
Kita memberi masukan positif pada anak, maka anak akan berkembang menjadi pribadi yang baik dan positif. Begitu juga dengan sebaliknya. Berkata bohong akan mendidik anak untuk ikut berbohong kepada orang lain. Walaupun disini saya belum menjadi seorang ibu, setidaknya belajar dari berkata dengan adik saja, sudah mengajarkan kita untuk tidak meracuni orang lain dengan perbuatan dan kata-kata negatif.
Terima kasih semoga bermanfaat ^,^
*pelukcium*
@RN_Arini
*(Aku dipukul kak acha dari kelas 6)
***
Pagi ini, suasana sekolah seperti biasa ramai lancar :D (seperti jalan raya ya). Kejadian pagi ini menyisakan sebuah pengalaman tentang sifat anak yang menjadi 11-12 dengan orang tua.
"Anak aku dianu acha dari kelas 6" seorang ibu tiba-tiba datang ke kantor guru sambil mengomel " dio laju dak galak sekolah lantak dianu kemaren"
Beberapa guru yang ada di ruang sekolah itu kaget dengan kedatangan ibu tersebut.
Lanjut cerita, kedua anak itu di pertemukan bersama saksi, si adek (korban) dan si kakak (tersangka) serta si teman kakak (saksi). Seorang Guru BK mengambil peran untuk menanyakan kebenaran dari ucapan Ibu si adik kepada si kakak.
Guru BK : kak, apo bener si kakak memukul si adek?
Si kakak : Idak bener bu.(Wajah si kakak mengeras di beberapa sudut mukanya)
Guru BK mengangguk.
Guru BK : dek, si kakak kemarin mukul sebelah mano?
Si adik : iyo bu
Guru BK : sebelah mano?
Si adik : sebelah sini (sambil menunjuk ke arah punggung)
Guru BK : berapo kali?
Si adik : duo kali, bu
Guru BK kemudian bertanya kepada si teman kakak.
Guru BK : teman kakak, apa benar kakak memukul si adik?
Teman kakak hanya menggeleng.
Guru BK : tidak boleh bohong ya?
Teman kakak hanya diam.
Guru BK kemudian hening, dan mengajak si Ibu adik berbicara empat mata. Penyelesaian kali ini sedikit berbeda dengan masalah-masalah sebelumnya. Karena si kakak berbohong. Sepertinya Guru BK memberikan pendekatan yang berbeda untuk menyikap kebenarannya.
Singkatnya, si kakak diberi sebuah treatment yang membuat si kakak berkata jujur.
"Aku idak mukul si adek bu, cuma nyenggol adek be 2 kali"
Mungkin dengan porsi badan si kakak yg besar membuat kata "nyenggol" terdengar miris.
Akhirnya perkelahian si kakak dan adik ini berakhir dengan sebuah surat perjanjian.
Well, mungkin surat perjanjian yang di tulis tidak mengajarkan untuk berhenti berbohong. Anak-anak kecil masih dalam tahap perkembangan diri, yah dimulai dengan perkembangan otak dan mental anak-anak.
Kita memberi masukan positif pada anak, maka anak akan berkembang menjadi pribadi yang baik dan positif. Begitu juga dengan sebaliknya. Berkata bohong akan mendidik anak untuk ikut berbohong kepada orang lain. Walaupun disini saya belum menjadi seorang ibu, setidaknya belajar dari berkata dengan adik saja, sudah mengajarkan kita untuk tidak meracuni orang lain dengan perbuatan dan kata-kata negatif.
Terima kasih semoga bermanfaat ^,^
*pelukcium*
@RN_Arini
Langganan:
Postingan (Atom)